SYIRIK KECIL DALAM MEMAKAI KALUNG

Memakai kalung atau benang untuk menolak madharat.

Manfaat dan mudharat itu ada di tangan Allah swt, Dialah satu-satunya yang sanggup mendatangkan atau menolaknya.

Allah swt berfirman dalam surat  Az-Zumar ayat 38:
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلْ أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ
Memaknai benda apa saja, dengan keyakinan bahwa ia adalah subjek atau faktor yang berpengaruh dalam mendatangkan manfaat atau menolak mudharat adalah kemusyrikan dengan tingkat syirik besar. Jika ia percaya bahwa benda itu hanya menyertai datangnya manfaat atau mudharat, maka ia dinyatakan musyrik dengan tingkat syirik kecil, seorang Muslim tidak boleh menggantungkan hatinya kepada selain Allah swt dalam mendatangkan manfaat atau menolak mudharat. Hanya kepada Allah swt ia selalu bertawakkal . 

Sebagaimana Firman-Nya dalam surat  Ibrahim ayat 12:

وَمَا لَنَا أَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى اللَّهِ وَقَدْ هَدَانَا سُبُلَنَا وَلَنَصْبِرَنَّ عَلَى مَا ءَاذَيْتُمُونَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ

Membuka pintu kepercayaan kepada benda-benda tertentu akan menghilangkan rasa aman dari hati kaum mukmin. Rasa tidak aman itu selanjutnya merusak hubungannya dengan alam, karena ia senantiasa merasa takut dan was-was terhadap berbagai benda alam yang telah diciptakan Allah swt dengan takdir-Nya. Padahal Allah swt telah berfirman dalam surat  Al –An’am ayat 82 :

الَّذِينَ ءَامَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

Kegoncangan (disharmoni) hubungan manusia dengan alam tentu saja sesuatu yang tidak diinginkan Allah swt. Allah justru menghendaki adanya ketenteraman dan rasa aman manusia terhadap alam agar ia dapat melaksanakan tugas khilafah di muka bumi dengan leluasa. Ketergantungan hati seorang hamba terhadap benda-benda alam akan melemahkan pemahamannya, mengurangi ketajaman mata hatinya dan menjadikan hatinya sebagai sarang khurafat yang akan melumpuhkannya dan membuatnya menyerah terhadap berbagai kepercayaan yang merusak.

Karena itu Rasulullah saw memperingatkan kita akan hal ini.

Dari Imran bin Hushaen diriwayatkan bahwa Rasulullah saw pernah melihat seorang laki-laki yang ditangannya ada sebuah gelang dari kuningan, lalu Rasulullah saw bertanya: ”Apakah ini ?” Orang itu menjawab : ”Ini berasal dari al-Wahina” maka Rasulullah saw berkata: ”lepaslah gelang itu, karena dia hanya membuatmu semakin lemah, dan jika kamu mati dalam keadaan memakai gelang itu niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya,” (Kata al-wahina berarti urat yang biasa muncul di pundak atau tangan seseorang).

Abu Hatim meriwayatkan dari Huzaefah bahwa ia melihat seorang laki-laki yang ditangannya ada sebuah jahitan untuk menyembuhkan demam, lalu Rasulullah saw memotongnya dan membaca Firman-Nya dalam surat  Yusuf ayat 106 :

وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُونَ

Rasulullah saw juga bersabda yang diriwayatkan oleh Ahmad: ”Barangsiapa yang menggantung Wada’ah maka Allah swt tidak akan membuatnya tenang.” Wada’ah adalah semacam jamur yang diambil dari laut. Rasulullah saw mendoakan pelakunya agar tidak memperoleh ketenangan dan ketentraman.

Dengan demikian jelaslah bahwa perbuatan ini adalah sebentuk syirik kecil yang lebih besar daripada dosa besar yang paling besar.

Loading...

0 Response to "SYIRIK KECIL DALAM MEMAKAI KALUNG"

Post a Comment