Kufur besar mempunyai lima jenis :
Pertama, kufur takzib (pendusta). Maksudnya, menyampaikan kebenaraan yang bertentangan dengan kenyataan sebenarnya atau mengklaim bahwa Rasulullah saw membawa ajaran yang bertentangan dengan kebenaran .
Firman-Nya dalam surat Al-Ankabut ayat 68 :
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِالْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِلْكَافِرِينَ
Maka barangsiapa yang menganggap bahwa Allah swt telah mengharamkan atau menghalalkan sesuatu sedang dia tahu itu tidak sesuai dengan perintah dan larangan Allah swt yang sebenarnya, atau menolak kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah saw–misalnya dengan menganggap beliau berdusta atau ajaran yang dibawanya bertentangan dengan perintah Allah swt–maka ia dinyataakan kafir dengan jenis kufur takzib. Dari jenis inilah kufur Fir’aun ketika ia mendustakan Musa dan dari jenis ini pulalah kekufuran sebagian besar umat manusia.
Firman-Nya dalam surat Al-An’am ayat 66 :
وَكَذَّبَ بِهِ قَوْمُكَ وَهُوَ الْحَقُّ قُلْ لَسْتُ عَلَيْكُمْ بِوَكِيلٍ
Kedua, kufur kesombongan dengan tetap membenarkan. Maksudnya bahwa ia tetap membenarkan kebenaran yang dibawa Rasulullah saw, tapi ia menolak mengikutinya karena kesombongan dan keangkuhan.
Firman-Nya dalam surat Al-Baqarah ayat 34 :
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ
Barangsiapa yang meninggalkan Islam karena kesombongan dan keangkuhan,maka ia sama saja dengan kaum Nuh yang menolak melaksanakan kebenaran. Firman-Nya dalam surat Asy-syu’araa’ :111
Ketiga, kufur keraguan. Maksudnya, keragu-raguan dalam menyakini atau melaksanakan kebenaran, padahal keimanan yang dituntut dari seorang mukmin adalah keyakinan akan kebenaran ajaran yang dibawa oleh Rasulullah saw tanpa sedikit ragu
وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِنْ رُدِدْتُ إِلَى رَبِّي لَأَجِدَنَّ خَيْرًا مِنْهَا مُنْقَلَبًا (36) قَالَ لَهُ صَاحِبُهُ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَكَفَرْتَ بِالَّذِي خَلَقَكَ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ سَوَّاكَ رَجُلًا (37) لَكِنَّا هُوَ اللَّهُ رَبِّي وَلَا أُشْرِكُ بِرَبِّي أَحَدًا (38) [الكهف/36-38]
Jadi, barangsiapa ragu-ragu dalam menyakini atau mengikuti kebenaran yang dibawa Rasulullah saw atau menganggap boleh ajaran yang bertentangan dengan kebenaran, maka dia dinyatakan kafir dengan kufur keraguan atau zhon.
Keempat, Kufur i’radh (berpaling dari kebenaran) Maksudnya, meninggalkan kebenaran dengan jalan tidak mempelajari dan mengamalkannya, baik yang bersifat perkataan atau perbuatan atau keyakinan, secara parsial atau keseluruhan. Firman-Nya dalam surat Al-Ahqaf ayat 3 :
مَا خَلَقْنَا السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُسَمًّى وَالَّذِينَ كَفَرُوا عَمَّا أُنْذِرُوا مُعْرِضُونَ
Jadi, barangsiapa yang berpaling dan meninggalkan kebenaran yang dibawa Rasulullah saw dari Tuhannya, maka dia telah kafir dengan kufur i’radh. Misalnya, ia mengatakan: ”saya tidak mau mengikutinya”, atau tidak butuh mengamalkannya atau tidak membutuhkannya atau tidak butuh mengamalkannya dimana dia akan segera berdiri ketika ia mendengarkan kebenaran itu atau meletakan jari di telinganya agar ia tidak mendengarkanya atau menutup wajahnya untuk tidak melihatnya atau berlari dari tempat-tempat dimana kebenaran itu disebut, atau ia mendengarnya tapi ia memalingkan hatinya dari beriman kepada kebenaraan itu dan anggota badannya dari mengamalkannya, dan seterusnya.
Kelima, Kufur Nifaq. Maksudnya, mengingkari kebenaran yang dibawa Rasulullah saw dalam batin tapi tetap menampakkan diri mengikutinya secara lahir. Jadi dalam hati ia kafir, di luar ia kelihatan beriman. Firman-Nya dalam surat Al-Munafiqun ayat 3 :
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ ءَامَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا فَطُبِعَ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُونَ
Karena pemahaman, pengertian, penalaran, dan perbedaan yang benar dari yang salah adalah pekerjaan hati, sedang hati mereka telah terkunci mati dengan kekufuran, maka iman tak akan bisa masuk lagi kedalam hati mereka. Orang yang mengalami kondisi seperti ini dinyatakan kafir dengan jenis kufur nifaq, karena hanya lahirnya yang beriman tapi batinya kafir.
Itulah lima jenis kufur yang dibagi berdasarkan dimensi pelakunya. Ada pembagian lain yang didasarkan pada dimensi lain. Misalnya, pembagian yang didasarkan pada dimensi tempat. Yang terakhir ini , ada tiga jenis :
Pertama, kufur i’tiqadi (keyakinan). Maksudnya, kufur yang bertempat dalam hati. Misalnya, meyakini penafian sifat-sifat Allah swt dan nama-nama Allah, menyakini ketiadaan jin dan sebagainya.
Kedua, kufur Fi’li (perbuatan). Maksudnya, kufur yang bertempat pada anggota badan, misalnya, melemparkan mushaf Al-Qur’an atau hadits-hadits Rasulullah saw atau nama-nama dan sifat-sifat Allah swt yang tertulis kedalam kotoran yang najis.
Ketiga, Kufur Qauli ( ucapan ). Maksudnya, kufur yang bertempat pada lisan. Misalnya, mencela Allah swt atau Rasulullah saw atau Islam dan lainnya. Masih ada pembagian kufur yang lain berdasarkan pada dimensi temanya, yang ini juga ada tiga jenis :
Pertama, kufur Tamtsil (penyerupaan). Maksudnya, menyakini bahwa zat, sifat, nama dan perbuatan Allah swt adalah sama dengan zat, nama, sifat, dan perbuatan makhluk. Jadi, ia menyakini adanya kesamaan antara Allah swt dengan makhluk dalam zat, nama, sifat dan perbuatan. Firman-Nya dalam surat Asy-Syua’araa ayat 11 :
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Firman-Nya dalam surat Maryam ayat 65 :
رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا
Firman-Nya dalam surat Al-ikhlas ayat 4 :
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Maksudnya setara atau sebanding atau serupa.
Kedua, Kufur Takzib (pendustaan). Maksudnya, mendustakaan apa yang ada dalam Sunnah Rasulullah saw. Misalnya, Menyakini bahwa tidak ada neraka atau surga atau menyakini bahwa surga dan neraka untuk badan semata atau untuk jiwa semata dan semacamnya.
Ketiga, Kufur Ta’thil (penafian). Maksudnya, mengingkari apa yang tertera dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Misalnya, mengingkari wujud Allah swt atau hari kiamat atau risalah Rasulullah saw dan semacamnya.
Pembagian terakhir ini sebenarnya dapat dianggap sebagi jenis-jenis kufur qauli secara khusus.
Loading...
0 Response to "JENIS-JENIS KUFUR BESAR"
Post a Comment