JENIS-JENIS NIFAQ

Nifaq itu ada dua macam ;

Pertama, Nifaq Besar (nifaq aqidah). Maksudnya, menyembunyikan kekufuran dalam hati dan menampakan keimanan dalam lisan dan perbuatan.

Kedua, Nifaq Kecil (nifaq amali). Maksudnya, bila perbuatannya yang tampak berbeda dengan apa yang diperintahkan oleh syariat Islam.

Perbedaan antara dua jenis nifaq ini adalah sama dengan perbedaan antara kufur besar dengan kufur kecil (silahkan kembali membacanya). Tetapi, nifaq lebih berbahaya daripada kufur. Sebab, kekufuran adalah perbuatan yang nampak dan karenanya mudah diketahui, sedang nifaq adalah perbuatan tak nampak dan karenanya tidak dapat dideteksi dengan mudah dan cepat. Itulah sebabnya orang munafik lebih berbahaya dari pada orang kafir terhadap keruntuhan umat Islam dan karena itu pulalah orang munafik layak masuk ke tingkat paling rendah dari neraka.

Sejarah menunjukan bahwa orang munafik baru hadir dalam sejarah Islam setelah Rasulullah saw beserta kaum Muslimin berada di Madinah. Ketika masih berada di Makkah, masyarakat hanya terbagi dalam dua golongan:musyrik dan kafir atau muslim dan beriman. Jadi, fenomena nifaq baru terjadi dalam sejarah setelah kaum Muslimin memiliki negara dan karenanya menjadi kuat. Mereka yang mempelajari sirah Rasulullah saw beserta khulafaurasyidun  dan khalifah-khalifah sesudah mereka akan menemukan bahwa semua perpecahan dalam tubuh umat Islam dapat terjadi karena fitnah kaum munafiqun itu. Mereka selalu memusuhi orang-orang yang lurus dalam beriman. Sebagian besar pemimpin dan pelopor aliran-aliran sesat dalam sejarah Islam adalah para munafiqun dengan tingkat nifaq besar. Racun yang sering mereka sebarkan dalam tubuh umat Islam adalah :

Pertama, menghilangkan kepercayaan pada para shabat Rasulullah saw yang merupakan pembawa-pembawa risalah Islam yang jujur dan adil.

Kedua, merusak validitas sumber-sumber Islam yang asli, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah serta metode penerimaan ajaran agama Islam yang benar dari kedua sumber tersebut.

Ketiga, menghancurkan agama Islam, baik secara parsial atau keseluruhan.

Kempat, membatalkan konotasi nash-nash wahyu atas hakikat-hakikat Islam, baik pada wilayah prinsipil maupun non prinsipil.

Kelima, menyebarkan rasa permusuhan dan perpecahan dalam tubuh umat Islam.

Jika fenomena nifaq dizaman Rasulullah saw beserta khulafurasyidun dan para kholifah Islam sesudah masa mereka menimbulkan musibah besar sepanjang sejarah Islam, maka tentu fenomena nifaq di zaman kita jauh lebih berbahaya. Sebab, kaum munafiq ketika itu masih bersikap sesuai dengan karakter dasarnya, tanpa dukungan lembaga dan institusi ilmiah dan finansial yang setiap saat merancang berbagai rekayasa destruktif bagi kaum Muslimin, seperti yang terjadi di zaman kita sekarang. Itulah sebabnya menjadi sangat urgen bagi setiap Muslim untuk mengetahui kaum munafiqun dengan segala pola kerjanya untuk dapat mengetahui berbagai bahaya yang mungkin ditimbulkanya dalam kehidupan kaum Muslimin.

Kaum munafiqin di zaman kita telah berjasa besar dalam menstransformasikan berbagai bentuk kekufuran ke dunia Islam. Misalnnya, penetrasi paham-paham Nasionalisme,   sesuatu yang diperdebatkan, termasuk masalah-masalah aqidah yang bersifat aksiomatis, yang pada gilirannya akan melahirkan kecenderungan privatisai (mengindividukan) urusan agama (dimana setiap orang  bebas melaksanakan atau meninggalkannya) dan hilangnya alasan bagi negara Islam untuk menerapkan syariat Islam. Dalam kondisi seperti itu, setiap orang bebas menyebarkan pemikiran-pemikiranya dan mengorganisir para pendukungnya. Saat itulah ajaran-ajaran Islam akan tercabut satu demi satu sampai akhirnya ia hilang lenyap dari kehidupan riil kaum  Muslimin.

Namun demikian, Allah swt jualah yang telah berjanji untuk menjaga kemurnian agama-Nya dan meninggalkan berbagai konspirasi mereka sebagaimana sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad :

َلَنْ تَزَالَ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي مَنْصُورِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ

‘Selalu ada segolongan dari umatku yang tetap teguh berada dan mempertahankan kebenaran , mereka senatiasa ditolong oleh Allah swt hingga datang urusan Allah swt .”

Maka adalah wajib bagi kita untuk segera kembali merujuk kepada metode Al-Qur’an dan Sunnah untuk mengetahui sifat dan karakter kaum munafiqin, untuk selanjutnya mengaplikasikannya dalam realitas kontemporer kita, agar kita dapat menyingkap tabir konspirasi mereka dan tidak terjebak ke dalamnya.

Loading...

0 Response to "JENIS-JENIS NIFAQ"

Post a Comment