Islam adalah satu-satunya agama yang
diridhoi oleh allah swt. Dalam mengenalkan agama islam kepada seluruh umat
manusia, allah swt mengutus seorang rosul yang berkewajiban diantaranya adalah mengenalkan
allah kepada seluruh umat manusia di muka bumi ini kemudian memperbaikinya
supaya nantinya mereka akan kembali kepada allah dalam keadaan suci seperti
halnya ketika mereka di lahirkan. Berangkat dari sinilah tidak mungkin tidak
bahwa ketika rosulullah mengenalkan tuhannya yaitu allah swt pastilah melalui
sebuah pendidikan. Dengan pendidikan inilah manusia mampu mencapai derajat yang
lebih tinggi yaitu menjadi manusia yang berilmu atau berpendidikan (QS. Al
Mujadilah (58) : 11). Mereka akan mengetahui jati dirinya, siapa dirinya, dan
siapa yang menciptakan dirinya serta kenapa ia diciptakan.
Pendidikan merupakan satu kunci pokok
untuk memperoleh ilmu. Karena memang tidak ada cara lain untuk memperoleh ilmu
kecuali dengan pendidikan. Pendidikan dapat merubah masyarakat terburuk menjadi masyarakat yang terbaik dikarenakan
pendidikan memiliki banyak keutamaan dan kelebihan. Pendidikan mampu membentuk
pemahaman Islam yang utuh dan menyeluruh, pemeliharaan terhadap apa yang telah
dipelajarinya, dan pengembangan atas ilmu yang telah diperolehnya. Hasil dari
pendidikan Islam inilah akan membentuk jiwa manusia menjadi tenang dan akal
menjadi cerdas serta mampu meng-aplikasikannya di tengah-tengah kehidupannya.
Demikianlah betapa penting dan besarnya
pedidikan dalam islam.
Bahkan Muadz bin Jabal ra. berkata:
“Andaikata orang yang beakal. itu mempunyai dosa pada pagi dan sore hari
sebanyak bilangan pasir, maka akhirnya dia cenderung masih bisa selamat dari
dosa tersebut namun sebaliknya, andaikata orang bodoh itu mempunyai kebaikan
dan kebajikan pada pagi dan sore hari sebanyak bilangan pasir, maka akhirnya ia
cenderung tidak bisa mempertahankannya sekalipun hanya seberat biji sawi”.
Ada yang bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi?” Ia menjawab,
“Sesungguhnya jika orang berakal itu tergelincir, maka ia segera menyadarinya
dengan cara bertaubat, dan menggunakan akal yang dianugerahkan kepadanya.
Tetapi orang bodoh itu ibarat orang yang membangun dan langsung merobohkannya
karena kebodohannya, ia terlalu mudah melakukan apa yang bisa merusak amal
shalihnya.”
Kebodohan adalah salah satu faktor yang menghalangi masuknya cahaya
Islam. Oleh karena itu, manusia butuh terapi agar menjadi makhluk yang mulia
dan dimuliakan oleh Allah SWT. Kemuliaan manusia terletak pada akal yang
dianugerahi Allah. Akal ini digunakan untuk mendidik dirinya sehingga memiliki
ilmu untuk mengenal penciptanya dan beribadah kepada-Nya dengan benar. Itulah
sebabnya Rasulullah SAW menggunakan metode pendidikan untuk memperbaiki
manusia, karena dengan pendidikanlah manusia memiliki ilmu yang benar. Dengan
demikian, ia terhindar dari ketergelinciran pada maksiat, kelemahan, kemiskinan
dan terpecah belah.
Demikianlah betapa penting
dan besarnya pedidikan dalam islam. Berikutnya akan kami jelaskan mengenai
pengertian pendidikan.
Istilah Pendidikan berasal dari kata
dasar "didik", kemudian
diberi awalan "pe" dan
diberi akhiran "an"
sehingga mengandung arti "perbuatan".
Istilah pendidikan pada awalnya berasal dari bahasa yunani yaitu "paedagogie" yang mengandung arti "bimbingan yang diberikan kepada anak". Istilah ini kemudian
diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan kata "education" yang berarti pengembangan atau bimbingan. Sedang dalam
bahasa arab istilah ini diterjemahkan dengan kata "tarbiyah" yang mengandung arti "pendidikan".
Dalam perkembangannya, istilah
pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja
terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Dalam perkembangan
selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau
sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar
menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi
(mental). Dengan demikian pendidikan berarti segala usaha orang dewasa dalam
pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya
kearah kedewasaan.
Dalam dunia islam istilah pendidikan
mengacu pada kata "tarbiyah","ta'dib" dan "ta'lim". diantara ketiga kata
tersebut yang paling populer atau yang paling sering dipraktekan didunia
pendidikan islam adalah "at-tarbiyah". sedang kata ta'dib dan
ta'lim jarang sekali terdengar atau dipraktekkan dalam dunia pendidikan islam. Meskipun
demikian dalam persoalan-persoalan tertentu ketiga kata tersebut memiliki
kandungan makna yang sama. Namun secara esensial setiap kata diantara ketiga
kata tersebut memiliki makna yang berbeda-beda baik secara tekstual maupun
kontekstual.
Dasar ideal pendidikan islam identik
dengan ajaran islam yaitu al-qur'an dan as-sunah. pada hakekatnya
kedua sumber ini memiliki tujuan yang
sama yaitu sama-sama memberikan petunjuk jalan lurus kepada umat manusia
dan berasal dari sumber yang sama
pula yaitu allah SWT. Kedua sumber ini lalu oleh para sahabat dan
generasi-generasi penerusnya dikembangkan menurut pemahamannya dalam bentuk
ijtihad, qiyas, dll. Usaha yang dilakukan oleh para sahabat dan
generasi-generasi penerusnya ini disebabkan karena pada saat itu - setelah
wafatnya rosulullah - mulai bermunculan berbagai macam persoalan-persoalan baru
yang tidak pernah ada dalam alqur'an dan as-sunah. Dari sinilah masyarakat
islam dituntut untuk membuat metode baru dalam menghadapi
permasalahan-permasalahan yang semakin berkembang seiring dengan perkembangan
zaman yang mana permasalahan-permasalan tersebut belum pernah ada ketika Nabi SAW
masih hidup.
Menurut Ryan “system” adalah sejumlah elemen (objek, orang, aktifitas, rekaman,
informasi dan lain-lain) yang saling berkaitan dengan proses dan struktur
secara teratur, dan merupakan kesatuan organisasi yang berfungsi untuk
mewujudkan hasil yang dapat diamati (dapat dikenal wujudnya) sedangkan tujuan
tercapai.
Menurut Sanafiah Faisal "istilah
sistem menuju kepada totalitas yang bertujuan dan tersusun dari rangkaian unsur
dan komponen." Dari beberapa pendefinisian tersebut dapat disimpullkan
bahwa sistem adalah kesatuan dari komponen-komponen
yang masing-masing berdiri sendiri tetapi saling terkait satu dengan yang
lainya, sehingga terbentuk suatu kebulatan yang utuh dalam mencapai tujuan yang
diinginkan. Berangkat dari sinilah sistem pendidikan terbagi menjadi 4
unsur utama yaitu :
a) Kegiatan pendidikan yang meliputi :
pendidikan diri sendiri, pendidikan oleh lingkungan, pendidikan oleh seseorang terhadap
orang lain.
b) Binaan pendidikan, mencakup : jasmani,
akal, qolbu.
c) Tempat pendidikan, mencakup : rumah
tangga, sekolah, dan masyarakat.
d) Komponen pendidikan, mencakup : dasar,
tujuan pendidikan, peserta didik, materi, metode, media dan evaluasi.
Berdasarkan kategori sistem pendidikan
tersebut maka yang menjadi persoalan adalah "Apakah pendidikan islam
memiliki sistem tersendiri. ataukah sistem pendidikan islam itu sama dengan
sistem pendidikan kontemporer sambil mencantumkan beberapa ayat atau hadits
yang relevan". Nampaknya berdasarkan telaah literatur pendidikan islam,
terlihat secara jelas bahwa pendidikan islam memiliki sistem tersendiri yang
berbeda dengan sistem pendidikan yang dikembangkan secara umum terutama barat.
Apabila dianalisa lebih mendalam,
terlihat bahwa titik perbedaan antara sistem pendidikan islam dengan non islam
terletak pada :
1.
Sistem Ideologi
Islam memiliki ideologi at-tauhid yang bersumber dari alqur'an
dan as-sunah. sedangkan non islam memiliki berbagai macam ideologi yang
bersumberkan dari materialisme,
komunisme, ateisme, sosialisme, kapitalisme, rasionalisme, dan sebagainya. Dengan
begitu terlihat jelas perbedaan kedua sistem tersebut yaitu muatan ideologinya
yang ingin dicapai.
Apabila ide pokok ideologi islam berupa
at-tauhid, maka setiap tindakan sistem pendidikan islam harus berdasarkan
at-tauhid pula. Makna at-tauhid bukan hanya meng-esakan allah seperti yang
dipahami oleh kaum monoteis. Makna at-tauhid dipahami sebagai “menyakinkan
kesatuan penciptaan” (unity of creation), “kesatuan kemanusiaan” (unity of
menkind), “kesatuan tuntutan hidup” (unity of purpose of life).
Jadi, dibidang ideologi, sistem
pendidikan islam berbeda dengan pendidikan non islam, tetapi dibidang
teknik-operasional baranag kali keduanya memiliki kesamaan.
2.
Sistem Nilai
Pendidikan islam bersumber dari
alqur'an dan as-sunah, sedangkan pendidikan non islam bersumberkan dari nilai
yang lain. Formulasi ini relevan dengan kesimpulan diatas. Ideologi islam
bermuatan nilai-nilai dasar alqur'ann dan as-sunah sebagai sumber asal dan
ijtihad sebagai sumber tambahan. Sementara pendidikan non islam sebenarnya ada
juga sumber nilainya, namun sumber nilainya hanya dari hasil pemikiran, hasil
penelitian para ahli dan adat kebiasaan masyarakat. Nilai-nilai tersebut
kemudian dipindahkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
3.
Orientasi Pendidikan
Pendidikan Islam berorientasi kepada
duniwi dan ukhrowi. Sedangkan pendidikan non islam, orientasinya duniawi
semata. Didalalm islam, antara dunia dan akhirat merupakan satu kesatuan
tujuan. Kehidupan dunia adalah media untuk kehidupan akhirat, sementara akhirat
adalah kelanjutan dari dunia. Bahkan kualitas kehidupan akhirat merupakan
konsekuensi atas kualitas kehidupan dunia. Segala perbuatan muslim dalam bidang
apapun memiliki kaitan dengan akhirat.
Islam sebagai agama yang bersifat
universal berisi ajaran-ajaran yang dapat membimbing manusia kepada kebahagiaan
hidup didunia dan akhirat. Firman Allah
SWT :
Artinya
: “dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan allah kepadamu kebahagiaan
negri akhirat dan janganlah kamu melupakan kebahagiaan dari kenikmatan,
dunia”(QS.23 : 77).
Untuk itu, islam mengajarkan kepada
umatnya agar senantiasa menjalin hubungan yang erat dengan Allah SWT dan sesama
manusia. Dalam hubungan ini, Muhammad
Saltut melihat bahwa ajaran islam pada dasarnya dibagi dalam 2 kelompok,
yaitu akidah dan syari’ah. Muslim
sejati disisi allah ialah orang yang beriman dan melaksanakan syari’ah. Barang
siapa beriman tanpa bersyari’ah atau sebaliknya bersyri’ah tanpa beriman
niscaya tidak akan berhasil.
Berdasarkan hal tersebut, maka
pendidikan islam berfngsi untuk menghasilkan manusia yang dapat menempuh
kehidupan yang indah didunia dan kehidupan yang indah di akhirat serta
terhindar dari siksaan allah. Perbedaan dengan pendidikan barat yang bertitik
tolak dari filsafat pragmatism, yaitu
mengukur kebenaran menurut kepentingan waktu, tempat dan situasi, dan berakhir
pada garis hajat.
F. Tujuan Pendidikan Islam
Setiap tindakan dan aktifitas harus
berorientasi pada tujuan atau rencana yang telah ditetapkan. Sebab dengan
berorientasi kepada tujuan maka dapat diketahui bahwa tujuan dapat berfungsi
sebagai alat standart untuk mengakhiri suatu perbuatan yang sedang diusahakan, dan standart untuk
menjadi titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan lain. Sehubungan dangan hal
tersebut pendidikan islam harus memahami dan menyadari betul apa sebenarnya
yang ingin dicapai dalam proses pendidikan . Berikut tujuan-tujuan pendidika
diantaranya adalah :
a)
Menjadi Hamba Allah
·
Firman
Allah : dan Aku (Allah) tidak menjadikan jin dan manusia melainkan untuk
menyembahku. (QS.Al-Zhariat : 56).
Tujuan ini sesuai dengan hakekat dari
tujuan kehidupan manusia sebagai makhluq yang bertuhan dan relevan dengan hakekat
dari penciptaan manusia. Dalam hal ini pendidikan mengharuskan manusia supaya ia benar-benar mampu menghayati
dan memahami “siapakah tuhannya”, sehingga selulruh aktifitas yang
bersifat peribadatan senantiasa ia
lakukan dengan penuh penghayatan dan kekhusyu’an terhadapNYa. Berangkat dari
sinilah ia benar-benar mampu menjadi hamba allah sesuai yang allah harapkan.
b)
Mangantarkan Subjek Didik Manjadi Kholilfatullah
Fil-ardh,
Yang mampu memakmurkan, mensejahterkan,
dan melestarikan bumi seisinya serta mampu mewujudkan rahmat bagi alam sekiternya
yang relevan dengan tujuan awal penciptaaanya.
·
Firman
Allah : Dialah yang menjadikan kamu kholifah-kholifah dimuka bumi. Barang siapa
yang kafir maka (akibat) kekafirannya akan menimpa dirinya sendiri. (QS.
Al-An’am:165).
·
Firman
Allah: ingatlah ketika tuhan berfirman kepada para malaikat “sesunggguhnya aku
hendak manjadikan seorang kholifah fi muka
bumi. (Q.S, al-Baqoroh : 20).
·
Firman
Allah ; dan tiadalah kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam. (Q.S al-Anbiya’ : 107).
Pemahaman dari beberapa ayat tersebut bahwa
allah telah memberikan indikasi kepada manusia bahwa manusia diciptakan dengan
tujuan diantaranya adalah untuk menjadi kholifah dimuka bumi. Seorang kholifah
yang mampu mengemban amanat yang sangat besar, yaitu seorang kholifah yang
sanggup memkmurkan bumi seisinya, mensejahterakannya, dan melestarikan
seluruhnya. Untuk mewujudkan semua itu bukanlah dengan sembarang cara, atau
katakanlah cara asal-asalan. Namun untuk mewudkannya perlu dibutuhkan yang
namanya ilmu, atau pengetahuan tentang bagaimana cara menjadi kholifah yang
baik, jujur dan bijaksana. Sedangkan menjadi kholifah tanpa ilmu atau
pengetahuan, maka besar kemungkinan justru kehancuran yang akan terjadi
meskipun ia baik dan jujur.
c)
Untuk Memperoleh Kesejahteraan dan Kebahagiaan Hidup
di Dunia maupun di Akhirat.
·
Firman
Allah : dan carilah apa yang dianugrahkan alllah kepadamu (kebahagiaan) kampong
akhirat, dan jangalah kamu melupakan kebahagiaan dari (kenikmatan) duniawi.
(QS. Al-Qoshosh :77) .
·
Sabda
Nabi SAW : bekerjalah untuk urusan dunia seolah-seolah engkau akan hidup
selama-lamanya, dan bekerjalah untuk urusan akhirat seolah-olah engkau akan
mati besok hari. (Al-hadits).
Dalam memperoleh kesejahteraan dan
kebahagiaan dunia maupun akhirat tentulah ilmu pengetahuan menjadi faktor utama
yang harus dimiliki.
Penulis: Firman Budi Satria diajukan sebagai tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam di PUTM
Loading...
4 Responses to "Hakekat dan Dasar Pendidikan Islam"
Wah ini artikel mengenai dasar pendidikan Islam paling lengkap menurut ane. Terimakasih telah sharing mas. Makalah ini sangat membantu pada perluasan pendidikan Islam. Semoga terus berkontribusi pada ilmu pengetahuan. Pendidikan Islam akan semakin berkembang dengan banyaknya para pemikir Islam. Amin
TRIMKASIH, ALHAMDULILLAH DAPAT PENCERAHAN.
MNTA IZIN UNTK MENGCOPY. NUHUN
oya mas sama2. mudahan artikelnya bermanfaat.
oya mas solahkan. mudahan bermanfaat.
Post a Comment