Sebagai makhluk yang memiliki akal sebagai bekal untuk
berpikir sekaligus menjadikannya berbeda dengan makhluk-makhluk Allah yang
lain, manusia akan senantiasa diarahkan pada sebuah proses pendidikan, apapun
bentuknya, baik itu secara formal maupun nonformal. Disesuaikan dengan
kebutuhan yang bersangkutan.
Sebelum lebih jauh membahas tentang format pendidikan
yang lokal, ada baiknya terlebih dahulu membedakan antara pendidikan dan
perguruan. Perbedaan yang dapat kita lihat dari kedua istilah tersebut adalah
bahwa pendidikan diarahkan pada tercapainya serta terbentuknya manusia yang
tidak hanya memiliki kapasitas keilmuan yang mapan, dengan kata lain pendidikan
tidak hanya sebuah proses transfer ilmu
antara guru dan murid tetapi juga diarahkan bagaimana agar mereka yang menimba
ilmu juga memiliki kepribadian yang kokoh, berpegang pada nilai-nilai norma dan
etika seperti yang dicita-citakan oleh pendidikan itu sendiri. Lain halnya
dengan perguruan. Di dalamnya yang mencolok adalah proses transfer ilmu dan
sangat minim dalam memperhatikan kepribadian peserta didik, memang kapasitas
keilmuan sangat dibutuhkan, tetapi membangun kepribadian juga merupakan hal
yang harus diperhatikan, dengan kata lain kedua proses ini semestinya berjalan
dengan seimbang.
Dengan melihat kenyataan di atas, maka hubungan antara
tenaga didik dan peserta didik juga perlu mendapat perhatian, sebab jika
hubungan antara keduanya tidak berlangsung dengan baik dapat menjadi salah satu
pemicu gagalnya proses pendidikan.
Seorang guru sebagai pengayom bagi murid-muridnya dituntut
untuk memiliki sikap akomodatif bagi kepentingan bersama. Terlebih jika peserta didik menginginkan sesuatu yang
sifatnya positif serta berkaitan dengan proses pengembangan diri, apalagi jika
ditinjau dari segi kejiwaan. Mereka yang masih muda belia terus menerus
melakukan proses pencarian jati diri di samping juga terus menerus menatap masa
depan. Kenyataan seperti ini membawa tenaga didik pada suatu kegiatan transfer
ilmu di satu sisi serta tetap menjalankan proses pendidikan di sisi lain. Di
samping itu, peserta didik sebaiknya memiliki sikap tanggap terhadap zaman yang
terus berubah, mereka juga dituntut memiliki kreatifitas yang tinggi dalam
menata diri, dengan tetap mendakwahkan Islam dengan suatu metode yang mengikuti
konteks zamannya.
Dengan berjalannya proses-proses di atas secara sinergis
antara tenaga didik dan peserta didik diharapkan agar proses pendidikan bisa
berjalan efektif tanpa menghamburkan waktu, tenaga dan biaya secara sia-sia,
serta agar proses pendidikan yang sedang berjalan bisa sampai pada tujuan yang
dicita-citakan bersama.
Loading...
0 Response to "PENDIDIKAN YANG MENDIDIK"
Post a Comment