Tujuan dakwah adalah adanya perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Mengubah kondisi sosial budaya masyarakat dari kezaliman menuju keadilan, dari kebodohan menuju kecerdasan, dari keterbelakangan menuju kemajuan, dari kemiskinan menuju kemakmuran dari kesesatan menuju hidayah dan dari kegelapan menuju cahaya. Oleh karena itu dakwah harus mengandung unsur perubahan, peningkatan dan pengembangan dalam masyarakat. Begitu juga Islam, melalui dakwah Rasulullah telah menjadi agen of change pada umat jahiliyah. Rasulullah mampu mengadakan perubahan sosial secara mendasar dari zaman jahiliyah ke zaman pencerahan dan dari masyarakat paganis ke masyarakat islamis.
Rasulullah adalah suri tauladan yang agung, mujahid dakwah yang mampu mengemban amanah secara sempurna. Nampaknya kita harus bercermin dan belajar bagaimana Nabi Muhammad SAW. Membina umat sehingga terlahirlah generasi terbaik yang pernah ada pada zamanya, masyarakat berperadaban dan siap menjawab berbagai tantangan dakwah yang dihadapi.
Dan hasilnya, Islam pernah merasakan masa keemasan, memimpin dan memilki kekuatan beberapa dekade lamanya. Negara-negara Islam pernah menjadi pusat peradaban dan pusat ilmu pengetahuan yang menghasilkan tokoh-tokoh ulama ilmuan yang juga ulama besar. Seperti; Ibnu Khaldun, Ibnu Sina, al-Khawarizmi, al-Farabi, mereka adalah sebagian kecil dari sederetan tokoh-tokoh Ulama Ilmuan dan Ulama Besar yang pernah lahir dari rahim Islam.
Umat Islam sebenarnya memiliki potensi yang besar untuk bangkit dari keterpurukan. Sebagaimana Islam dulu pernah jaya, dan hal itu bisa terlaksana apabila Potensi-potensi dasar tersebut mendapat perhatian yang besar, diantara potensi dasar tersebut adalah:
Ø SDM (sumber daya manusia) karena umat Islam sekarang ini belum mampu memanfaatkan dan mengelola nikmat akal yang dimilikinya secara baik, benar dan sempurna sehingga potensi ini dapat dimanfaat untuk memaksimalkan tujuan dakwah. Sehingga tidak hanya pandai bertaklid tanpa pernah berkreasi dan berinovasi, hanya menjadi konsumen tanpa pernah berfikir menjadi produsen, menjadi bangsa buruh tanpa ada kemampuan menciptakan lapangan kerja.
Ø SDA (sumber daya alam) sebagian besar negara-negara Islam adalah Negara yang di takdirkan Allah menjadi Negara kaya sumber daya alamk, akan tetapi karena lemahnya umber daya manusia justru negara-negara miskin sumber daya alamlah yang menikmati kekayaan alam yang dimiki oleh negara-negara islam tersebut, karena mereka punya sumber daya alam yang memadai. Ibarat sebuah ungkapan: “tikus mati di lumbung padi” itulah nasib umat Islam sekarang ini.
Ø Potensi jumlah. Jumlah umat Islam dunia jutaan bahkan milyaran banyaknya. Akan tetapi jumlah umat islam yang banyak tersbut tanpa di imbangi dengan SDM yang memadai menjadikan umat islam tidak bertaring di mata dunia dan bahkan selalu menjadi objek, tanpa pernah menjadi (subjek) pelaku bagi perubahan dunia.
Ø Potensi spiritual. Potensi ini adalah potensi terpenting yang belum tergali. Osteoporosis iman telah sedemikian parah menggerogoti padahal arus perlawanan dan kebangkitan harus berawal dari sini.
Apabila kita bisa mengelolah potensi-potensi diatas dengan sebaik-baiknya maka Islam bisa bagkit dari keterpurukan seperti yang dirasakan oleh islam pada saat ini, dan inilah tujuan dakwah tersebut, membuat perubahan yang ada di dalam masyarakat sekarang ini dengan memaksimalkan pengelolahan potensi-potensi yang telah ada, sehingga tidak menjadikan Islam menjadi lebih terpuruk lagi. Terutama perubahan dalam hal spiritual, karena apabila potensi ini dapat dikelola dengan sebaik mungkin dan hasilnya sesuai dengan apa yang ditargetkan maka potensi-potensi yang lain akan lebih mudah untuk dikelola sehingga islam tidak lagi terpuruk seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Dakwah Islam tidak hanya berputar disekitar urusan agama saja akan tetapi semua lini kehidupan menjadi urusan Islam, karena Islam adalah agama Universal yang tidak membatasi ruang gerak dakwahnya, sehingga salah besar apabila ada orang yang mengatakan bahwa Islam hanyalah mengurusi urusan agama yang ruang lingkupnya hanya dibatasi di masjid saja, karena sudah jelas terdapat didalam ayat Al Qur’an bahwasanya islam adalah agama rahmatan lil’alamin artinya ya agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam, jelaslah sudah bahwa tidak ada alasan bagi siapapun yang ingin membatasi ruang lingkup islam pada masjid saja.
Tujuan dakwah yang telah disebutkan diatas bisa terlaksana dengan baik apabila ada kesungguhan yang benar-benar pada diri para muballaigh yang diberi amanah untuk melaksanakan tujuan dakwah dengan menghasilkan perubahan-perubahan dari yang buruk menjadi baik ataupun dari yang baik menjadi lebih baik lagi dalam semua urusan, baik urusan agama maupun urusan dunia (kehidupan sehati-hari) tujuan dakwah seperti inilah yang sangat diharapkan oleh islam kepada para muballighnya sehingga islam bisa berjaya kembali dan mengulangi masa keemasannya yang telah terukir pada sejarah kejayaan islam dahulu..
Loading...
0 Response to "ARTIKEL TUJUAN DAKWAH"
Post a Comment